SPMB…

Posted: Jumat, 24 Desember 2010 by Pelajar Bodoh in
0



Apa yang ngebuat orang bahagia ?
      Kadang gue pengen jadi kayak orang di iklan-iklan itu. Orang-orang yang kelihatannya hidupnya ‘nelangsa’ banget, eh tapi gara-gara make produk tertentu dia bisa jadi bahagia. Tau kan, misalnya iklan ada cowok lagi bête karena suatu masalah terus tiba-tiba dengan minum koka-kola aja semua berubah menjadi ceria! Banyak iklan kayak gitu sekarang. Kayaknya, produk-produk mulai menjadi solusi dari semua masalah umat manusia.
      Seperti kalimat iklan ini: ‘Anda ingin gaul? Baca Gadis!
      ‘Kerempeng mana keren! Minum L-Men.’
      ‘Ingin cepat mati? Minum Clear For Man!’
      Sewaktu kita akan berada di penghujung kelas 3 SMA, kebahagiaan akan ditentukan oleh satu hal: lulus Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Kayaknya, semua orang bisa jadi happy kalau masuk Kedokteran UI, Komunikasi UI, dan universitas-universitas negeri lainnya. Masalahnya cuman satu: masuk UI itu lebih susah daripada ciuman sama Dian Sastro.
      Dan, kemungkinannya sangatlah kecil.
      Salah masuk jurusan, bisa-bisa salah jalan hidup.
      Maka bagi gue SPMB bisa juga disebut  Setahun Penuh Mencret Berdarah, karena harus belajar mati-matian. Dan sejujurnya, menurut gue gak adil juga harapan orang tua, masa depan, dan sebagai macamnya ditentukan pada dua hari ujian SPMB itu. Bayangin aja, kalau misalnya ada orang bener-bener pinter terus pas ujian SPMB tiba-tiba kedua tangannya bunting buntung. Dia harus kayak gimana? Apakah harus ngebuletin lembar jawaban pake idung? Gimana kalau pensilnya nyodok idungnya, masuk, terus keselek pensil, dan dia gak tembus SPMB?
      Gak adil banget.
     
Sepanjang akhir kelas 3 SMA itu juga, kepala gue berputar-putar untuk satu pertanyaan mahadahsyat (bukan, bukan ‘apakah saya beneran laki-laki?’), pertanyaan tersebut adalah : ‘Mau dibawa ke manakah idup gue?’.
      Setelah mencari-cari dengan saksama dengan segala rupa, maka gue pun akhirnya menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut. Yaitu: ‘Mampus, gue kagak tau!’

0 komentar: