A Beauty And A Beast

Posted: Selasa, 15 Februari 2011 by Pelajar Bodoh in
0

Gue lagi denger lagu, judulnya Beauty and the Beast. Lagu ini dibawakan secara duo singers. Tapi gue gak tau nama penyanyinya.

Sejenak ,Lagu ini terdengar seperti gue. Dalam artian, bukan karena musik lagu ini lawas, dan mengindikasikan kalo gue juga orang yang lawas atau jadul semacamnya. Tapi maksut gue adalah lirik dari lagu tersebut.

Kenapa ? (gue yang satunya lagi bertanya)

Gue juga gak tau, serasa gue mengalami apa yang tertulis di lirik itu. Ya, gue sebagai the Beast dan seseorang lainnya adalah Beauty. (gue mencoba menjawab)

… (gue yang satunya lagi diem)

Oh.

?? kenapa ,kok Oh ? (gue yang asli balik nanya)

Ngga papa ko.. (gue yang satunya lagi menjawab dingin)


Well,
Beauty and the Beast. Secara arti harfiah kita sudah dapat mengerti antar ke duanya.. Seseorang yang Cantik dengan Seseorang yang Buruk.
Tapi apakah kalian semua tau , ternyata dalam cerita beauty dan the Beast itu hidup sebuah makna yang terlalu sarat untuk kita pahami. Seperti ini. Gue merasa hadir sebagai The Beast dalam kehidupan Beauty tersebut. Mungkin emang gue tidak sepantasnya hadir dalam plotting kehidupan The Beauty. Karena pada akhirnya Beauty tidak akan hidup bersama The Beast, tapi Beauty itu akan  living happily ever after bersama seorang Prince yang datang dengan kuda putihnya , menyelamatkan Beauty dari kurungan the Beast itu.

Hmm, sejujurnya gue udah pernah baca cerita ini ketika gue SD, gue juga udah sempet nonton film animasinya beberapa kali ketika SD. Kemudian gue berfikir. Apakah kehidupan seperti itu akan ada dalam kehidupan yang seseungguhnya. Waktu dulu ketika gue masih polos, gue percaya aja deh. Tapi seiring gue beranjak dewasa gue mulai melupakan kehidupan yang seperti tiu. Karena semuannya berubah. Hidup gue tidak lagi sebatas belajar sambil bermain. Tapi kehidupan yang akan menentukan akan di bawa kemana hidup gue yang sesungguhnya. 

Segalanya berubah menjadi Ilmu pasti dan Teori, gue sadar semua itu sangat tidak mengasikkan. Semua berubah menjadi tanggung jawab dan kewajiban.
Sama seperti cerita yang ada di lagu ini.

A Beauty and The Beast.

Gue sadar tentang apa yang ditulis di dalam cerita ini. Gue sadar maksut dari cerita ini. Karena ini bukan sekedar makhluk yang buruk rupa menyukai seorang wanita yang cantik jelita. Tapi ini adalah tentang keyakinan hati seseorang dalam mengartikan arti dari perasaan yang  hadir menjelang perasaan itu untuk kemudian lepas begitu saja. Mungkin kita pernah mengalami ini. Atau bahkan kita sedang mengalaminya. ?who knows..?

Perasaan yang dapat mengikat si pemilik hati adalah perasaan yang tumbuh ikhlas dari alam terciptanya perasaan yang agung itu.

Memang ,perasaan ini bisa gue katakan memiliki keabsolutan dalam menentukan. Menentukan apakah ia dapat tumbuh bersama tanah yang basah atau tanah yang kering. Perasaan itu juga dapat mengubah pola-pikir seseorang. Dan itu benar-benar abstrak.

Kembali lagi gue harus bilang,

Beauty and the beast.

Oke, gue sekarang percaya .Percaya bahwa semua ini memang tidak dapat disandarkan pada kehidupan gue yang sekarang bersama ilmu-ilmu pasti atau teori-teori yang begitu padat. Tapi gue percaya. Percaya bahwa hal itu benar-benar ada.

Dan itu yang membuat banyak orang mengatakan bahwa ‘Cinta itu Buta’

Ya,
Cinta mungkin buta, tapi kadang, untuk bisa melihatnya dengan lebih jelas, kita hanya butuh kacamata yang pas.

0 komentar: