Biscuit Braga

well, mungkin antara cinta dan nafsu ada komponen emosional dan fisiologisnya yang berbeda. Romantisme dan perasaan cinta seseorang mendorong efek dopamin dan kadar serotonin, yang menyebabkan perasaan gembira dan hilangnya nafsu makan. Ketika kita sampai ke titik perasaan tersebut dan makin panjangnya jangka percintaan, tubuh kita menghasilkan lebih banyak oxytocin (dikenal sebagai "hormon cinta"). Sementara gairah seks dan nafsu untuk seks, dapat datang selama proses percintaan yang dihasilkan oleh kadar testosteron yang meningkat, baik pada pria maupun wanita. Dan semakin tingginya kadar testosteron, bakal  menginspirasi perasaan yang terfokus pada perhatian dan gairah seksual lhoo..

Jadi secara umumnya dapat dikatakan kalo perasaan cinta itu muncul dari daya tarik seseorang.  (postulat ngasal)

Kaum pria itu cenderung jatuh cinta dengan wanita dari wajahnya yang cantik. Sementara kaum wanita lebih tertarik dengan pria yang berdompet tebal. (setelah pengamatan beberapa dekade terakhir)

Hmm, emang sih kita cenderung memilih pasangan yang memiliki daya tarik dengan tingkat yang sama. Dari sudut pandang evolusi, ini masuk akal karena pria ingin memperbaiki keturunan mereka, sementara wanita mencari pria yang dapat membantu mereka untuk menyokong kebutuhan anak-anak mereka. (teori dasar banget, ekologi animalia nih)

So,, apakah usia mempengaruhi keinginan untuk seks ??? 

Eiits,"Laki-laki muda memiliki testosteron 10 kali lebih pada awal usia 20-an, dan ini adalah puncak or climax dari dorongan seks mereka. Di sisi lain, dorongan seksual untuk wanita adalah saat berusia akhir 20-an dan awal 30-an.

Dan pada akhirnya, semakin menurunnya tingkat testosteron pada pria cenderung membuat mereka lebih mengasihani. Sebaliknya, dengan menurunnya tingkat estrogen pada wanita seiring dengan usia, mereka akan menjadi lebih tegas. Ini ada hubungannya loh dengan kenyataan bahwa proporsi testosteron dalam sistem wanita memainkan peran yang lebih besar layaknya estrogen.  (STT=Sotoy Tingkat Tinggi)